Senin, 06 Juli 2009

Sudah 2 Tahun


Waktu memang cepat banget ya larinya, ga berasa jagoan udah 2 tahun aja. Ntar tau2 udah SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, trus nikah deh. Berhubung udah dikejar-kejar terus sama waktu yang ga mau berhenti sedetikpun, so, harus ada perencanan yang matang untuk masa depan El. Tidak boleh ada penundaan lagi untuk terus menabung, menabung n menabung, mama harus lebih semangat lagi untuk itu.


El genap 2 tahun tanggal 5 Juni kemaren, seperti biasa ga ngadain acara rame2, cukup keluarga aja, tiup lilin buat tanda aja biar ada dokumentasinya, trus tradisi nasi uduknya oma, Alhamdulillah seru juga. Di usia 2 tahun ini, El sudah tambah banyak ngomongnya, bandel n aktifnya masih tetep seperti halnya kebanyakan anak batita cowok, tambah keren kayak papanya, tambah jago naik sepedanya, tapi masih susah klo diajarin sesuatu yang agak serius, belum masanya mungkin ya. Yang penting El tetap sehat dan happy.


Semoga El selalu diberi kesehatan, tambah pinter, nurut sama orang tua, tambah sholeh, n tambah hebat ya nak. Kamu adalah anak yang sangat membanggakan kami, semoga begitu selamanya, amien.

Rabu, 01 Juli 2009

Yang Penting Usaha

"Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasib mereka sendiri"
(Qs: Ar Ra'd 11)
Setelah merenungkan makna dibalik ayat tersebut, saya mulai tergerak untuk keluar dari comfort zone yang selama ini sangat saya nikmati. Kondisi nyaman pada posisi saya saat ini jika dilihat dari sisi positifnya adalah hidup terasa aman, tenang, damai, tidak banyak gejolak dan dinamika hidup, dan itu adalah salah satu tujuan hidup yang saya dambakan. Namun jika dilihat dari sisi negatifnya, keadaan tersebut telah membuat saya menjadi malas dan takut akan tantangan, cenderung pasif , tidak mau maju, serta merasa puas sampai di sini saja. Padahal masih banyak kesempatan di luar sana yang dapat membuat kualitas hidup saya bisa lebih baik.
Tetapi setelah melalui perenungan yang panjang dan mengingat akan ayat Alloh tersebut rasanya kita tidak boleh mudah menyerah dan merasa puas sampai di sini saja. Alloh telah menjanjikan sesuatu yang lebih bagus jika kita mau berusaha. Nasib seseorang memang ditentukan oleh Alloh, dan saya percaya setiap manusia telah diberikan jatah nasib yang baik oleh Alloh tapi dengan syarat kita harus berusaha untuk menggapai nasib baik tersebut. Seandainya saat ini kita berada pada posisi yang kurang baik, sesungguhnya posisi yang baik sudah menanti kita di suatu tempat, namun jika kita tidak berusaha mencari-cari posisi baik tersebut, akankah kita sampai pada posisi baik yang sedang menanti kita itu. Ibaratnya kita sedang ditunggu oleh seseorang yang akan memberikan hadiah kepada kita, jika kita tidak berusaha mencari informasi tentang seseorang itu, kita tidak mau keluar rumah mencari seseorang itu, akankah kita menemukan seseorang yang telah menunggu kita itu, pasti kita tidak akan bertemu jika kita tidak mau bergerak sama sekali.
Alhamdulillah saat ini saya berada pada posisi yang menurut saya baik. Namun demikian, mungkin di luar sana saya sedang ditunggu oleh sesuatu yang lebih baik lagi yang sebenarnya adalah jatah milik saya yang diberikan oleh Alloh. Jika saya tidak berusaha dan mencoba semua kemungkinan, bagaimana mungkin saya bisa mendapatkannya. So, sekecil apapun usaha yang kita lakukan dengan tujuan mulia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan tetap mensyukuri nikmat Alloh, InsyaAlloh sedikit demi sedikit akan membuka jalan akan sesuatu yang lebih baik itu. Semoga Alloh selalu memberikan semangat dan jalan yang terbaik, amien.

Kamis, 28 Mei 2009

Mami - Papi


Ini cerita beberapa minggu yang lalu, sehabis El sakit. Satu minggu lebih El panas demam, badannya lemas ga mau makan dan minum. Sebenarnya sakitnya batuk pilek biasa sih, cuma dahaknya berlebihan jadinya totally dia merasa tidak nyaman. Beberapa hari setelah dia sembuh dari sakitnya, tiba-tiba dia iseng memanggil kami sambil malu-malu:

El : Ma-Mi
Mama : Mami? Apa El?
El : Ma....mi....
Mama : Mama apa Mami
El : Mami
Mama : Klo itu siapa? (sambil nunjuk papa)
El : Papi
Papa : Papa apa Papi
El : Papi

Hahahahahaha, serentak kita ketawa dengan panggilan kami yang baru itu. Yang membuat kami heran, setelah kami tanyakan ke kedua pembantu kami ternyata tidak ada yang ngajarin untuk manggil Mami Papi, trus tetangga kiri kanan juga ga ada yang manggil mami papi. So, dapet ide dari mana yah tuh anak manggil mami papi, jangan2 El suka merhatiin sinetron Cinta Fitri yang memang tiap hari mama ngikutin, secara di sinetron tersebut panggilan di keluarga hutama adalah mami papi. Whatever lah, sejak saat itu El lebih sering memanggil kami dengan sebutan mami papi, sometimes mama papa juga sih, tapi tiap diledekin orang2 dengan pertanyaan “mama atau mami” jawabnya pasti mami. Sampai sekarang kalo ngigau pun manggilnya mami juga, berarti dia memang sangat terobsei dengan panggilan mami papi.

Sebenarnya dari pihak kami, mama papanya, geli banget dengan panggilan itu, engga biasa dan engga suka juga sih coz kastanya belum nyampe untuk dipanggil mami papi, jadinya engga pantes aja, secara panggilan mami papi memang identik dengan panggilan untuk kaum berada. So, sebagai ordinary people yang cuma rakyat jelata ini, agak risih klo el menyebut panggilan tersebut di tempat keramaian. Tapi yo wislah, apa mau dikata, anaknya pengennya manggil mami papi , kali aja ini do’anya El semoga mama papanya memang pantas untuk dipanggil mami papi,hehehehe, amien.

Senin, 16 Maret 2009

Sabtu-Minggu


Sabtu Minggu yang pasti adalah hari favorit semua orang, hari yang paling ditunggu-tunggu. Seperti sekarang ini, baru hari Senin tapi aku sudah merindukan Sabtu Minggu segera datang. Ngapain aja setiap sabtu minggu? Kami sekeluarga tidak pernah punya agenda yang aneh2, paling betah di rumah aja menikmati hari-hari bersama El Fatta. Berhubung tiap sabtu minggu pengasuh El pulang ke suaminya, so dua hari itu el fully sama mama papanya. Rutinitas sabtu pagi dimulai dari el bangun, langsung ngajak jalan2 keliling kompleks dengan mobil-mobilannya, bermaian di tepi sungai di sepanjang boulevard Blok D dan Blok E sambil melempar batu ke sungai, dan tentunya sambil menyuapi el sarapan pagi. Hmmmm, pagi yang indah dengan suara-suara burung berkicau menyambut pagi, dengan hawa yang begitu sejuk dan pemandangan puri bali yang indah, nikmat sekali rasanya.



Sementara mama sibuk bermain dengan el, papa tidak mau ketinggalan dengan hobynya, yaitu ngotak-atik taman depan dan taman belakang. Entah mau diapaian lagi tuh taman, yang pasti setiap minggu selalu ada perubahan kecil di taman akibat ulah papa,hehehehe. Pagi berlalu dan semua sudah mandi dan sarapan, acara sabtu minggu dilanjutkan dengan keliling-keliling di sekitar sawangan, hunting tanaman hias, ikan hias, aksesori rumah, nyari jajanan or belanja bulanan, hingga matahari mulai terik dan kami memilih kembali ke rumah, tidak lupa mampir dulu ke tukang es kelapa di depan jalan masuk puri bali.

Sesampai di rumah sudah disambut dengan hidangan makan siang yang sudah siap disajikan oleh Mpok Mumun, hmmmm makan siang bersama yang begitu nikmat sambil menghilangkan dahaga dengan es kelapa muda. Setelah perut kenyang, acara santai dilanjutkan dengan tidur siang, waktunya depends on jam tidur el fatta, tapi paling susah nidurin tuh bocah pas sabtu minggu coz sepertinya dia tidak mau melewatkan waktunya untuk bermain dengan papa mamanya. So, paling sering mama yang udah molor duluan coz urusan yang satu ini sudah menjadi agenda wajib mama, klo tidak bisa fatal, badan mama bisa sakit semua. Moment yang paling membahagiakan bagi mama klo si el dapat dengan cepat dikondisikan untuk tidur siang, demikian juga dengan papanya coz dua makhluk ini paling susah yang namanya disuruh tidur, padahal tidur itu khan nikmat banget,hehehehehe, secara hemat tenaga dan biaya.

After tidur siang, yang pasti sudah menjelang sore, aktivitas balik lagi seperti kegiatan pagi hari, jalan-jalan lagi bersama el keliling kompleks sambil menyuapi el makan sore. Waktu sore jalanan di kompleks lumayan rame, bisa sambil tegur sapa dengan tetangga-tetangga baru. Seperti biasa papa asyik ngobrol dengan bapak-bapak di jalanan depan rumah. Engga tau kenapa pusat berkumpul selalu di depan rumah, mungkin karena depan rumah kami adalah rumah pak RT , so jadi tempat ngumpul para bapak. Tapi jadi ikut seneng, coz rumah jadi rame. Dan acara jalan-jalan serta kumpul-kumpul bubar setelah terdengar adzan Maghrib. Acara malam minggu cukup dengan hunting makan malam di sekitaran puri bali, trus bermain dan becanda dengan el dan yang pasti tidur malam.

Hari Minggunya Idem,hehehehe.
Begitulah Sabtu Minggu yang selalu kunantikan, acaranya sangat sederhana, tetapi menjadi menyenangkan dengan polah tingkah El fatta yang menggemaskan.

Rabu, 04 Maret 2009

Siap Setiap Saat

Seringkali kita menyia-nyiakan kesempatan baik yang singgah dalam hidup kita semata-mata karena kita belum siap untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Entah itu kesempatan atas tawaran kerja yang lebih baik ataupun kesempatan untuk mengambil beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Dan alasannya selalu sama, saya belum siap. Kenapa belum siap, karena saya merasa belum bisa, saya merasa belum kompeten, saya merasa belum mampu melewati proses untuk menggapai kesempatan tersebut. Dari waktu ke waktu alasan itu selalu membayangi keputusan yang ingin saya ambil, selalu ada keragu-raguan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, padahal mencoba saja belum, tapi sudah menyerah duluan semata-mata karena merasa belum siap. Trus, kapan kita akan merasa siap? Kenapa tidak mempersiapkan diri? Sementara waktu terus bergulir menutup satu per satu kesempatan yang sudah ada di depan mata.

Menyesal dan menyesal....., itu yang seringkali saya rasakan setiap kali saya melewatkan suatu kesempatan baik, dan ternyata ada diantara temen dekat yang berhasil mendapatkan kesempatan tersebut. Selalu terbersit dalam hati, ternyata dia bisa, harusnya aku juga bisa. Dan sekali lagi semua karena keragu-raguan untuk mencoba suatu kesempatan baik, dan keragua-raguan itu selalu dilatarbelakangi oleh alasan ketidaksiapan.

Sekarang, tidak ada alasan untuk menunda sesuatu. Kita harus selalu mempersiapkan diri menjadi pribadi yang mampu dan kompeten dalam segala hal. Lebih spesifiknya segera tentukan tujuan, dan bergegaslah untuk menggapai tujuan yang ingin kita capai. Jangan buang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Segera bekali diri kita dengan hal-hal yang mendukung pencapain tujuan kita, dan pada saat kesempatan itu datang lagi maka kita akan menyambutnya dengan gembira karena kita telah siap untuk meraihnya, dan syukur-syukur bisa mendapatkannya.

Semoga kesempatan itu datang kembali, dan aku bisa menggapainya, amien.