Senin, 16 Maret 2009

Sabtu-Minggu


Sabtu Minggu yang pasti adalah hari favorit semua orang, hari yang paling ditunggu-tunggu. Seperti sekarang ini, baru hari Senin tapi aku sudah merindukan Sabtu Minggu segera datang. Ngapain aja setiap sabtu minggu? Kami sekeluarga tidak pernah punya agenda yang aneh2, paling betah di rumah aja menikmati hari-hari bersama El Fatta. Berhubung tiap sabtu minggu pengasuh El pulang ke suaminya, so dua hari itu el fully sama mama papanya. Rutinitas sabtu pagi dimulai dari el bangun, langsung ngajak jalan2 keliling kompleks dengan mobil-mobilannya, bermaian di tepi sungai di sepanjang boulevard Blok D dan Blok E sambil melempar batu ke sungai, dan tentunya sambil menyuapi el sarapan pagi. Hmmmm, pagi yang indah dengan suara-suara burung berkicau menyambut pagi, dengan hawa yang begitu sejuk dan pemandangan puri bali yang indah, nikmat sekali rasanya.



Sementara mama sibuk bermain dengan el, papa tidak mau ketinggalan dengan hobynya, yaitu ngotak-atik taman depan dan taman belakang. Entah mau diapaian lagi tuh taman, yang pasti setiap minggu selalu ada perubahan kecil di taman akibat ulah papa,hehehehe. Pagi berlalu dan semua sudah mandi dan sarapan, acara sabtu minggu dilanjutkan dengan keliling-keliling di sekitar sawangan, hunting tanaman hias, ikan hias, aksesori rumah, nyari jajanan or belanja bulanan, hingga matahari mulai terik dan kami memilih kembali ke rumah, tidak lupa mampir dulu ke tukang es kelapa di depan jalan masuk puri bali.

Sesampai di rumah sudah disambut dengan hidangan makan siang yang sudah siap disajikan oleh Mpok Mumun, hmmmm makan siang bersama yang begitu nikmat sambil menghilangkan dahaga dengan es kelapa muda. Setelah perut kenyang, acara santai dilanjutkan dengan tidur siang, waktunya depends on jam tidur el fatta, tapi paling susah nidurin tuh bocah pas sabtu minggu coz sepertinya dia tidak mau melewatkan waktunya untuk bermain dengan papa mamanya. So, paling sering mama yang udah molor duluan coz urusan yang satu ini sudah menjadi agenda wajib mama, klo tidak bisa fatal, badan mama bisa sakit semua. Moment yang paling membahagiakan bagi mama klo si el dapat dengan cepat dikondisikan untuk tidur siang, demikian juga dengan papanya coz dua makhluk ini paling susah yang namanya disuruh tidur, padahal tidur itu khan nikmat banget,hehehehehe, secara hemat tenaga dan biaya.

After tidur siang, yang pasti sudah menjelang sore, aktivitas balik lagi seperti kegiatan pagi hari, jalan-jalan lagi bersama el keliling kompleks sambil menyuapi el makan sore. Waktu sore jalanan di kompleks lumayan rame, bisa sambil tegur sapa dengan tetangga-tetangga baru. Seperti biasa papa asyik ngobrol dengan bapak-bapak di jalanan depan rumah. Engga tau kenapa pusat berkumpul selalu di depan rumah, mungkin karena depan rumah kami adalah rumah pak RT , so jadi tempat ngumpul para bapak. Tapi jadi ikut seneng, coz rumah jadi rame. Dan acara jalan-jalan serta kumpul-kumpul bubar setelah terdengar adzan Maghrib. Acara malam minggu cukup dengan hunting makan malam di sekitaran puri bali, trus bermain dan becanda dengan el dan yang pasti tidur malam.

Hari Minggunya Idem,hehehehe.
Begitulah Sabtu Minggu yang selalu kunantikan, acaranya sangat sederhana, tetapi menjadi menyenangkan dengan polah tingkah El fatta yang menggemaskan.

Rabu, 04 Maret 2009

Siap Setiap Saat

Seringkali kita menyia-nyiakan kesempatan baik yang singgah dalam hidup kita semata-mata karena kita belum siap untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Entah itu kesempatan atas tawaran kerja yang lebih baik ataupun kesempatan untuk mengambil beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Dan alasannya selalu sama, saya belum siap. Kenapa belum siap, karena saya merasa belum bisa, saya merasa belum kompeten, saya merasa belum mampu melewati proses untuk menggapai kesempatan tersebut. Dari waktu ke waktu alasan itu selalu membayangi keputusan yang ingin saya ambil, selalu ada keragu-raguan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, padahal mencoba saja belum, tapi sudah menyerah duluan semata-mata karena merasa belum siap. Trus, kapan kita akan merasa siap? Kenapa tidak mempersiapkan diri? Sementara waktu terus bergulir menutup satu per satu kesempatan yang sudah ada di depan mata.

Menyesal dan menyesal....., itu yang seringkali saya rasakan setiap kali saya melewatkan suatu kesempatan baik, dan ternyata ada diantara temen dekat yang berhasil mendapatkan kesempatan tersebut. Selalu terbersit dalam hati, ternyata dia bisa, harusnya aku juga bisa. Dan sekali lagi semua karena keragu-raguan untuk mencoba suatu kesempatan baik, dan keragua-raguan itu selalu dilatarbelakangi oleh alasan ketidaksiapan.

Sekarang, tidak ada alasan untuk menunda sesuatu. Kita harus selalu mempersiapkan diri menjadi pribadi yang mampu dan kompeten dalam segala hal. Lebih spesifiknya segera tentukan tujuan, dan bergegaslah untuk menggapai tujuan yang ingin kita capai. Jangan buang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Segera bekali diri kita dengan hal-hal yang mendukung pencapain tujuan kita, dan pada saat kesempatan itu datang lagi maka kita akan menyambutnya dengan gembira karena kita telah siap untuk meraihnya, dan syukur-syukur bisa mendapatkannya.

Semoga kesempatan itu datang kembali, dan aku bisa menggapainya, amien.