Selasa, 15 Januari 2008

Be a Valuable Person

Secara naluri manusia dalam memandang seseorang, secara spontan kita akan memandang orang yang berharga, orang yang bernilai adalah orang yang memiliki kedudukan dan harta. Maka tidaklah mengherankan jika di dunia ini semua orang bersaing untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan mencari kedudukan setinggi-tingginya semata-mata untuk mendapatkan kebanggaan supaya dipandang berharga dan bernilai oleh orang lain.

Jika kita renungkan, hakikat orang yang berharga dan bernilai sebenarnya adalah orang yang memiliki banyak manfaat untuk orang lain. Seharusnya kita berlomba-lomba untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, berlomba-lomba untuk saling memberikan manfaat untuk orang lain. Bisa jadi pembantu-pembantu kita di hadapan Allah lebih mulia dibandingkan para majikannya karena kontribusinya sangat jelas dalam meringankan pekerjaan kita, sementara orang yang aktivitas sehari-harinya hanya menikmati kesenangan sendiri, bersantai-santai tanpa ada output yang dapat dikontribusikan kepada orang lain, dia adalah orang yang paling tidak berguna di dunia ini, adalah orang yang paling tidak berharga.

Dengan demikian, untuk menjadi orang yang berharga, janganlah kita bermalas-malasan. Kita harus merasa senang dan bangga jika dipercaya oleh bos kita untuk mengerjkan banyak tugas, harus ikhlas dan tanpa keluh kesah, karena pada saat itu kita menjadi orang yang bermanfaat, menjadi orang yang berharga dan bernilai. Dan, dalam memandang seseorang, janganlah kita memandang dari statusnya, karena bisa jadi orang dengan pangkat paling rendah di tempat kerja kita, justru memiliki kontribusi paling besar dalam lingkungan pekerjaan kita, sementara orang dengan pangkat paling tinggi di tempat kerja kita jika dia hanya bisa menyusahkan orang lain tanpa ada kontribusi yang positif bagi anak buahnya ataupun perusahaan, bisa jadi dia adalah orang yang paling tidak berharga.

Dedicated to all blogers

Tidak ada komentar: